Manusia dalam mempelajari kekuatan alam sangatlah terbatas, sehingga sewaktu Biksu Da Mo menciptakan kung fu yang ke-2 ini beliau bingung menetukan batasan apakah manusia dan alam mampu menyatu secaara sempurna. Hal ini menyebabkan Da Mo hanya menciptakan Kitab Kung fu Perisai Lonceng Emas ini sampai tahap 12 saja, sebab beliau tidak dapat menemukan batasan manusia dari kekuatan kung fu ini.
Pada waktu Da Mo berhasil menyempurnakan kung fu Anak Lelaki sampai pada tahap Matahari Membara, beliau berusaha mencari jalan supaya bisa terhindar dari luka ataupun segala bahaya supaya tidak terjadi saling bunuh antar sesama, tetapi karena kemampuan dan bakat orang pada umumnya tidak dapat menyamai kemampuannya, beliau berusaha membagi tahap dari Perisai Lonceng Emas ini, yaitu pada tahap 1-6, kung fu ini melatih nafas berat supaya bisa membersihkan fungsi organ tubuh secara sempurna, lalu pada tahap 7-9 seseorang yang berlatih Kung Fu ini akan mampu bertahan dari gempuran seberat 3000kg, dan mempunyai daya ledak yang kekuatannya mencapai 2500kg, untuk mencapai tahap ini rata-rata orang normal membutuhkan 3-5tahun untuk menyatukan nafas dalam yang sejak mula terpecah. Dan yang terakhir pada tahap 10-12 adalah penyatuan sempurna seseorang dengan tenaga alam, sehingga sewaktu hujan atau terkena air tidak basah, dan sewaktu terkena api juga tidak terbakar, lalu dapat melawan kekuatan grafitasi bumi dalam jangka waktu yang relatif lama.
Empat manual beladiri ciptaan Biksu Da Mo adalah Sutra Anak Lelaki, Kitab Perisai Lonceng Emas, Sutra Pengubah Otot, dan Sutra Pembersihan Sumsum. Dari keempat kung fu itu yang paling sering mengharumkan sekaligus merajai dunia persilatan adalah Kitab Sutra Pengubah Otot, sebab mempunyai pewaris langsung dari tiap generasi, sedangkan Perisai Lonceng Emas hanya menjadi kung fu nomer 2, karena sejak diciptakan 1200tahun kemudian baru ada 1 orang yang menguasai hingga tahap 11, beliau adalah biksu Qi Yun dari Shaolin yang berhasil menyelamatkan kitab-kitab Sutra baik sutra Budha maupun sutra kung fu dari penjarahan di akhir Dinasti Qing, beliau adalah satu-satunya biksu Shaolin yang berhasil mendobrak hingga ke tahap 11 karena niat untuk menyelamatkan peninggalan leluhur sehingga berani menerobos kobaran api dan melayang dengan ringannya bagai dewa.
Manusia dapat berkembang terus apabila dalam hidupnya tidak terikat oleh waktu, tetapi karena usia manusia terbatas maka penguasaan kung fu ini agak sulit untuk sampai ke tingkat tertinggi, dari pertama kali diciptakan, kung fu Perisai Lonceng Emas ini tidak ada yang dapt mencapai tahap 12 (sebetulnya Da Mo sendiri tidak tahu sampai tahap berapa beliau bisa melangkah lagi) yang sangat sempurna. Di tahap ini manusia tidak perlu makan atau minum selama 370hari tidak akan mempengaruhi system tubuh, melangkah di air tidak basah, melangkah masuk dalam lautan api tidak terbakar, minum racun tidak berpengaruh. Boleh dikatakan pada tahap ini manusia sudah mengalami perubahan system kerja organ tubuh menjadi lebih efisien dan tidak terlalu banyak bergerak seperti pada manusia umumnya.
Perisai Lonceng Emas
Manusia dalam mempelajari kekuatan alam sangatlah terbatas, sehingga sewaktu Biksu Da Mo menciptakan kung fu yang ke-2 ini beliau bingung menetukan batasan apakah manusia dan alam mampu menyatu secaara sempurna. Hal ini menyebabkan Da Mo hanya menciptakan Kitab Kung fu Perisai Lonceng Emas ini sampai tahap 12 saja, sebab beliau tidak dapat menemukan batasan manusia dari kekuatan kung fu ini. Pada waktu Da Mo berhasil menyempurnakan kung fu Anak Lelaki sampai pada tahap Matahari Membara, beliau berusaha mencari jalan supaya bisa terhindar dari luka ataupun segala bahaya supaya tidak terjadi saling bunuh antar sesama, tetapi karena kemampuan dan bakat orang pada umumnya tidak dapat menyamai kemampuannya, beliau berusaha membagi tahap dari Perisai Lonceng Emas ini,
Tahap Ke-1; Melatih menyalurkan dan memuntahkan energi, membuat aliran darah lancar dan hawa murni dalam tubuh terus mengalir.
Tahap Ke-2; Tenaga dalam dan Qigong pelindung tubuh mulai terbentuk. Energi murni di dalam tubuh bertambah dan melindungi organ tubuh.
Tahap Ke-3; Dapat menahan pukulan tongkat dan cambuk, membuat otot semakin kebal.
Tahap Ke-4; Pisau tajam hanya mampu menggores kulit namun tak melukai daging.
Tahap Ke-5; Khusus melatih daya pantul tenaga dalam. Semakin besar pukulan, maka makin besar daya pantul.
Tahap Ke-6; Senjata appaun sulit melukainya, kecuali ditusuk di titik mematikan
Tahap Ke-7; Qigong melindungi seluruh tubuh dari luka. Bagian kepala yg tak berdaging mampu membalikkan serangan lawan. Otot yg kuat dan lentur mampu melawan golok dan pedang. Kelemahannya hanya di mata, telinga dan titik perisai 5 cun.
Tahap Ke-8; Kekebalan diseluruh tubuh semakin meningkat. Tak bisa dilukai, kecuali di titik mematikan.
Tahap Ke-9; Bisa melukai orang hanya dengan melemparkan daun atau bunga. Tenaga dapat berubah menjadi keras ataupu lembut.
Tahap Ke-10; Energi menjadi murni, tenaga dalam membanjir, mudah sekali mematahkan golok ataupun pedang. Meludah saja dapat melukai orang.
Tahap Ke-11; Daging di seluruh otot dan tubuh sekeras besi baja, bisa pula selembut kapas. Tak bisa ditembus golok dan tombak, kebal air dan api. Tubuh seringan bulu burung, bisa melayang di air tanpa tenggelam.
Tahap Ke-12; Sejak dulu hingga kini hanya Damo, pencipta ilmu ini yg berhasil menyelesaikan tahap ini. Tubuh bagaikan besi baja tak berkarat. Ditinju, ditendang, ditusuk pedang, ditebas golok, dibakar, dibenamkan dalam air tak makan dan minum selama 500 hari bahkan minum racun sekalipun tak apa-apa.
Tapi mati jua
ReplyDeleteWajar saja kan manusia itu mahluk fana krn setiap tinggal dibumi itu fana , Gold Dragon saja menguasai level 14 perisai lonceng emas .Batasan manusia itu hanya kematian .
ReplyDeleteGold dragon tu nnt yang sampai tahap 12
ReplyDelete