Kung Fu ini adalah kung fu pertama dari 4 kung fu ciptaan Da Mo yang datang dari India. Da Mo yang di kala muda adalah seorang putra bangsawan dan sangat di manjakan oleh orang tuanya, tapi beliau malah memilih untuk meninggalkan segala kenikmatan duniawi dan berkelana mempelajari Budha, sewaktu Da Mo masih berusia belasan, beliau senang memperhatikan pergerakan benda langit, mempelajari berbagai gerakan hewan dan segala siklus yang terjadi di langit, bumi, dan juga segala mahluk hidup yang ada di bumi. Pada usia 15 tahun sewaktu sedang berada di padang rumput yang luas, Da Mo menemukan gugusan rasi bintang 9 Istana, pada dasarnya beliau mempelajari ilmu Giok India (salah satu jenis Yoga) untuk memperkuat otot dan tulang. Dengan kecerdasannya yang menagumkan, beliau bereksperimen pada dirinya sendiri, berdasarkan gugusan Rasi Bintang 9 Istana itu untuk menciptakan kung fu tangguh, yang langsung saja di respon oleh darah di seluruh tubuhnya yang berhimpun di titik Qi Quan di bawah perut dan dapat berakselarasi sesuai peredaran darah yang sudah diatur sama seperti peredaran gugusan Rasi Bintang 9 Istana.
Tahap ke-1, Hati Bocah; melatih ilmu penyerepan energi murni. Titik Qi quan menghimpun energi kurni mentah untuk memperkuat daya tahan tubuh dan pernapasan.
Tahap ke-2, Awan Putih; Energi murni dipusatkan pada titik Xuanji, mampu menyerap energi dalam dan luar, tenaganya selembut kabut awan berarakan yg mampu menghasilkan gempuran dasyat.
Tahap ke-3, Meteor; Energi luar yg berwarna perak terang menghiasi langit, sulit dilukai. Kekuatannya mampu merobek besi.
Tahap ke-4, rembulan Terang; dapat menyerap energi bulan. Mata, bagian bawah tubuh dan organ dalam menjadi bertambah kuat.
Tahap ke-5, Matahari Merah; Limpahan energi murni mengalir ke seluruh tubuh. Kedasyatannya bagai api matahari membara yg membakar bumi.
Kung fu ini murni dilatih hanya untuk kalangan biksu saja, karena mengandalkan hawa murni lelaki sejati yang masih perjaka (murni), begitu sudah mengenal hubungan seks maka tenaga dalam yang terkumpul berdasarkan sistematika gugus bintang akan hancur dan berpendar tanpa arah, paling parah kalau pantangan ini dilanggar maka si pemilik kung fu ini akan cacat (stroke) dengan pembuluh darah pecah di 5 titik tubuh, sehingga hanya bisa dilatih oleh seseorang yang benar-benar sudah berniat hidup membiara. Pada masa awal Dinasti Qing (tahun 1640 M) para pejabat kerajaan yang takut akan bangkitnya kung fu tangguh dari masa silam, mereka menjarah dan membakar biara Shaolin yang pada masa itu sedang dalam masa tenang sehingga tidak mempunyai Pendekar atau Guru Besar yang menguasai kung fu pamungkas, sehingga beberapa manual kung fu bisa dijarah dan beredar di kalangan luas, di tambah lagi dengan adanya invasi dari Jepang yang ingin menguasai wilayah China, dan para pendekar yang kurang bersatu karena mulai memikirkan politik tanpa memperhatikan perkembangan kung fu di masa itu. Pada masa itu biara Shaolin pusat di serbu oleh pihak istana dan hanya beberapa biksu senior saja yang berhasil meloloskan diri dari kejaran para penjarah ataupun para prajurit kerajaan, sehingga kitab kung fu yang berhasil diamankan juga bervariasi. Kitab Kung Fu Anak Lelaki ini termasuk yang tidak berhasil diamankan dan berhasil direbut pihak Istana, dan mulailah sejak saat itu kung fu Anak Lelaki dipelajari oleh para kasim secara turun temurun sehingga menyebabkan banyak pelindung istana berkung fu tinggi tapi tidak mempunyai keturunan dan bergaya bagaikan banci. Dari pihak Sholin sendiri akhirnya berhasil menyalin ulang manual Kung fu Anak Lelaki ini dari sesepuh Jin Tong di daerah Shaolin Selatan, bahkan dalam rapalan yang terakhir ditemukan bahwa tahap terkhir dari kung fu ini dapat disempurnakan menjadi Tubuh Emas Anak Lelaki.
No comments:
Post a Comment