Sunday, 27 December 2015

Kung Fu Es Hitam Menolak Api (Tapak Budha)


Tenaga dalam dari aliran Budha murni, mempunyai makna kekuatan langit dan bumi menyatu pada manusia. Justru tahap kekuatan tanpa batas adalah manusia, apalagi yang di anugerahi oleh pengertian tentang kebijakan ilahi. Tenaga dalam ini didapat secara otomatis sewaktu Sidharta Gautama menciptakan Kilatan Pertama Cahaya Budha, tenaga dalam yang bersumber dari Kung Fu Api Membara dari Persia dan Kung Fu Es Hitam dari India di gabungkan menjadi selaras dalam tubuh, sehingga menghasilkan kekuatan tiada tara, bahkan mampu menjaga kekuatan yang terkadang keras terkadang lembut. Api dapat dikatakan keras karena warna dan karakternya yang meledak-ledak dapat juga dikatakan lembut karena jilatan api meliuk-liuk tidak dapat di tebak, sedangkan es juga dapat menunjukkan keras maupun lembur, yaitu keras dari bentuknya yang padat dan sangat kaku, tapi juga lembut dari sifatnya yang dapat meredakan amarah dengan hawa dinginnya.
Kung fu ini jarang ada orang mendengarnya, rata-rata orang hanya tahu Kitab Telapak Budha, tanpa tahu apa dasar tenaga dalamnya. Kitab telapak Budha sendiri diciptakan Sidharta Gautama di India pada masa dia belia, karena merasa tidak puas dengan kondisi social yang terjadi saat itu beliau bertualang mencari jawaban dari segala pertanyaan hatinya. Beliau mencari jawaban atas pertanyaan yang lama dicari manusia, mengapa ada siklus lahir dewasa, sakit tua lalu mati. Selama beliau berkelana sampai mendapat pencerahan sejati, banyak rintangan dan hambatan yang dihadapai Sidharta Gautama, mulai dari godaan nafsu kenikmatan, kekuasaan dan kekayaan. Setelah mencapai pencerahan barulah Sidharta memulai menciptakan Kung Fu Telapak Budha ini, dengan tujuan membasmi segala angkara dan berbagai jenis kejahatan yang ada di dunia ini.
Kung fu dari India yang bernuansa agama ini dikembangkan di dunia pada abad ke VI, ketika biksu suci dari Dinasti Tang di utus untuk mencari Kitab Tripitaka ke India, yang kisahnya sangat terkenal yaitu Perjalanan Menuju Barat, biksu Suci Dinasti Tang saat itu Tang Suan Zhang (Tong Sam Cong) melewati 81 cobaan dan rintangan spiritualitas untuk menghadap sang Budha.
Dari India buksu Suci Tang berhasil membawa Kitab Suci Budha dan 8 Sutra Kung Fu Telapak Budha, 3 buah Senjata Prajurit Budha, dan upeti kepada Dinasti Tang Raya.
Sebenarnya Telapak Budha terdiri dari 9 Jurus, dan mempunyai 9 Bentuk Senjata Prajurit Budha, tetapi hanya ada 8 Jurus yang disebarkan ke daratan China karena jurus ke sembilan merupakan jurus yang hanya bisa dikuasai oleh sang Budha sendiri yang berfungsi sebagai pelindung sekaligus penghancur langit, bumi dan manusia, oleh karena itu jurus terakhir ini tidak boleh beredar luas ataupun disebarkan, maka jurus ini di segel di India Kuil Lui In She.
Kaisar Dinasti Tang Raya, Li Shi Min (Tang Tai Cong) merebut tahta lewat kekerasan ( membunuh saudara dan guru) namun memerintah dengan bijak, sutra Budha di simpan di kuil dalam komplek Istana dan dijaga turun temurun oleh para biksu suci dari kuil Huang Jie.
300 tahun kemudian setelah Dinasti Tang runtuh, kuil Huang Jie hangus dijarah dan dibakar pemberontak, 3 biksu suci menyimpan Sutra Hati Telapak Budha dan 3 buah senjata prajurit Budha saling berpencar supaya bisa menyelamatkan benda-benda suci itu.
Tapak Budha Langit (Rulai San Zhuan) lahir dari proses meditasi memperoleh Bodhi (kebangunan/kesadaran) hingga pencerahan sang Budha Sidharta Gautama, maka kung fu ini mengandung hawa murni langit, bumi, dan manusia untuk melindungi ketiga dunia dan menyelamatkan manusia dari dosa.
Nama kecil sang Budha adalah Sidharta Gautama, putra Raja Kapilawastu, beliau mempunyai status sosial yang tinggi, sehingga disegani, dan dihormati. Tetapi demi menghindari lingkaran samsara, lahir tua, sakit dan mati, Sidharta meninggalkan kemewahan duniawi (kekuasaan, kekayaan, dan cinta) pergi berkelana dan bertapa.
Kung fu Telapak Budha Langit ini mempunyai dasar tenaga dalam yang mewakili unsur keras dan lembut (langit dan bumi, matahari dan bulan), yaitu Es Hitam Menghindari Api sebenarnya dari dasar tenaga dalamnya saja sudah tampak daya tahan dari suatu bentuk kung fu. Dengan berbekal dasar tenaga dalam yang maha dahsyat ini saja sebenarnya sudah cukup akan mengerahkan jurus apa saja, tetapi karena pada dasarnya adalah landasan untuk mengerahkan jurus Telapak Budha Langit yang sangat keras sekaligus lembut mampu menghancurkan kejahatan tetapi juga membangun bumi, jurus ini selaras dan tidak menimbulkan kontra dalam tubuh si pemakai kung fu ini, di Korea ada kung fu yang keras yaitu Es Api Penghancur Langit, tetapi kurang begitu sempurna sehingga pada tahap 7 (puncak) justru mengakibatkan gangguan pada jntung si pemilik kung fu itu.

No comments:

Post a Comment