Dua ribu tahun silam, pada jaman ketika sering terjadinya gejolak peperangan. Gongsun Zhi terkenal sebagai seorang pembuat pedang yang handal. Dirinya menerima sepasang suami istri sebagai muridnya yang tak lain adalah Gan Jiang dan Mo Xie. Gongsun Zhi menghabiskan waktu hingga 3 tahun lamanya untuk menempa besi dingin tua hingga menjadi sebilah pedang pusaka. Pedang pusaka tersebut amatlah tajam bahkan mampu membelah sebuah batu besar hingga menjadi beberapa bagian. Meski pedang dari besi dingin tersebut amatlah hebat, namun bagi Gongshun Zhi hanyalah sebuah pedang yang memiliki ketajaman semata namun tak berjiwa, bukanlah pedang pusaka yang langka.
Sebuah pedang yang berjiwa takkan hidup jika hanya punya satu sifat Yin, namun harus menyerasikan sifat Yin dan Yang dalam besi pedang, barulah pedang tersebut dapat menjadi pusakan sakti nan langka. Tetapi besi dingin terlalu kental akan unsur Yin sehingga meski telah dibakar berkali-kali dengan api tungku tetap tak berhasil menyerap unsur panas. Demi mewujudkan keinginannya menciptakan pedang pusaka, Gongshun Zhi pun berkelana ditemani oleh kedua muridnya untuk mencari unsur panas yang dapat menyelaraskan jiwa pedang besi dingin. Hingga setahun kemudian Gongshun Zhi dan kedua muridnya tiba di tanah barat. Dari cerita seorang penggembala, Gongshun Zhi mengetahui bahwa setahun lalu di daerah tersebut jatuh sebuah batu aneh dari langit. Panas batu tersebut membuat air danau menjadi mendidih bahkan kemudian menjadi kering. Tanah dalam radius belasan mil menjadi kering bahkan hewan dan manusia terpaksa harus menyingkir karena terlalu panas.
Cerita sang penggembala memang tidak terlalu berlebihan. Batu api tersebut memancarkan hawa panas yang sedemikian dasyat dan luar biasa sehingga tanah dan pepohonan menjadi gersang. Gongshun Zhi yakin jika batu tersebut adalah intisari matahari yang jatuh ke bumi. Pedang besi dingin telah selesai diciptakan setahun lamanya, batu api juga telah berada di bumi dalam kurun waktu yang sama. Dirinya percaya bahwa pedang besi dingin memang ditakdirkan untuk bersatu dengan dengan batu tersebut. Gongshun Zhi berniat menyatukan hawa jiwa pedang besi dingin dengan batu api agar Yin dan Yang bisa menjadi satu dengan cara menebasnya.
Namun batu api mengandung energi yang amat besar. Bukan hanya tak bisa dibelah, Gongshun terpental jauh oleh daya tolaknya. Ketajaman pedang besi dingin tak cukup kuat untuk melawan hawa panas batu api, akibatnya Yin dan Yang saling menolak. Tetapi Gongshun Zhi tak putus asa, dirinya bertekad untuk menaklukan batu api dan tak akan kembali ke Cina sebelum berhasil. Tekad Gongshun Zhi sudah bulat, ia pun mendirikan tungku di samping batu api. Gan Jiang dan Mo Xie setiap hari tak kenal lelah untuk melayani segala keperluan gurunya.
Setiap hari Gongshun Zhi selalu duduk di sebelah batu api menahan panas yang luar biasa. Suhu pedang besi dingin pun mulai menurun. Lima tahun pun berlalu, namun Gongshun Zhi masih tidak beranjak dan menunggu kesempatan untuk menaklukan batu api. Hari-hari bagikan neraka membuat dirinya lebih tua 20 tahun. Gongshun Zhi yang terus mencoba menahan hawa panas batu api amatlah menderita. Namun di luar dugaan, dirinya mampu melatih kedua matanya menjadi Mata Sakti Pupil api. Dengan Mata Pupil Api, Gongshun Zhi dapat melihat ke dalam batu api bahwa di dalamnya terdapat energi jiwa yang sedang tumbuh.
Gongshun Zhi mengetahui bahwa jiwa tersebut akan segera lahir. Dirinya menyerahkan babad kitab batu api kepada kedua muridnya Gan Jiang dan Moxie, serta menyuruh mereka agar segera pergi. Gongshun Zhi berpesan jika nanti dirinya telah tiada, supaya muridnya menjalankan wasiat yang telah dipesankan sebelumnya. Energi batu api meningkat hingga berlipat ganda, dari dalamnya muncul Phoenix merah yang terselimuti energi api. Tanpa ragu-ragu Gongshun Zhi segera menyerang sang Phoenix dengan pedang besi dingin guna menyerap energi hawa api.
Energi api menghancurkan segalanya. Api, manusia dan pedang menjadi satu. Pedang besi dingin pun menjadi membara mengambil panas dari batu api. Besi dingin dan batu api bagaikan Yin dan Yang yang saling melebur, kemudian menyerap jiwa Gongshun Zhi. Gongshun Zhi sang pembuat pedang sejaman mengorbankan dirinya untuk menciptakan pusaka langka, sehingga terciptalah pedang sakti yang tiada duanya. Sebelum meninggal Gongshun Zhi berpesan agar pedang tersebut diberi nama Pedang Batu Api. Konon babad Pedang Batu Api peninggalan Gongshun Zhi dapat dipadukan dengan kesaktian Ilmu Kitab Doktrin (Dao Jing), sehingga sang penyandang ilmu tersebut akan menjadi semakin sakti, awet muda serta hidup abadi.
semua jurus dan karakter di blog ini dapat dilihat di komik persilatan KSATRIA PENGEMBARA
ReplyDeletehttps://serialksatriapengembara.blogspot.co.id/
Ini ada di Komik Long Hu Men The Next Level karangan Tony Wong.
ReplyDelete